Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna Puisi Sajak Putih Karya Chairil Anwar

 

Puisi sajak putih


SAJAK PUTIH
 
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
 
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
 
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...


                        Karya : Chairil Anwar


 

Berikut makna puisi Sajak Putih karya Chairil Anwar:

Bersandar pada tari warna pelangi

Kau depanku bertudung sutra senja

Di hitam matamu kembang mawar dan melati

Harum rambutmu mengalun bergelut senda

 

Pelangi adalah gambaran keindahan. Pada pelangi terdapat beragam warna. Pada puisi sajak putih ini tergambar kebahagian si Aku saat bersama dengan seorang gadis yang ia cintai. gadis itu tepat di depannya dengan menggunakan tudung sutra di saat senja hari, dan mungkin saja pada saat itu memang sedang ada pelangi, atau bisa saja pelangi itu hanya merupakan kiasan yang menandakan keindahan dan kebahagiaan.

Saat bersama dengan sang gadis, ia melihat ke dalam tatapannya, terdapat cinta di sana. Kembang mawar dan melati inilah yang menggambarkan cinta dan kesucian. Mawar adalah lambang cinta dan melati adalah lambang kesucian.

Harum rambutmu mengalun bergelut senda. Rambut si gadis saat itu tergerai indah dan tertiup angin, harumnya pun begitu semerbak. Rambut yang bergoyang tertiup angin itu terlihat seperti sedang bergelut senda.

 

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba

Meriak muka air kolam jiwa

Dan dalam dadaku memerdu lagu

Menarik menari seluruh aku

 

Pada bait kedua ini, lirik sepi menyanyi menggambarkan keheningan, namun di dalamnya terdapat kebahagiaan. Di keheningan malam inilah tercurah isi hati dalam bait-bait doa. Dalam doa yang khusyuk, raut wajah yang mengiba meminta pada Sang Pencipta. Ada kesedihan dalam doa, namun dalam kesedihan itu ada rasa syukur dan kebahagiaan. Rasa syukur dan kebahagian tergambar pada lirik “Dan dalam dadaku memerdu lagu, menarik menari seluruh aku”.

Hidup dari hidupku, pintu terbuka

Selama matamu bagiku menengadah

Selama kau darah mengalir dari luka

Antara kita Mati datang tidak membelah...

 

Pada bait ketiga ini menunjukkan bahwa jalan untuk melangkah ke depan semakin terbuka. Selama tatapan si gadis yang penuh cinta masih terlihat saat menengadah, maka selama itu pula masa depan terlihat begitu indah. Si aku meyakini bahwa bersama dengan si gadis ia mampu meraih apa yang menjadi impian.

Selama kau darah mengalir dari luka, antara kita mati datang tidak membelah. Pada lirik ini menunjukkan kesetiaan si aku terhadap si gadis. Baginya si gadislah wanita satu-satunya yang ia cinta dan tidak ada yang akan mempu memisahkan. Hanya kematianlah yang akan memisahkannya dengan gadis yang ia cintai.

Posting Komentar untuk "Makna Puisi Sajak Putih Karya Chairil Anwar"